VN-24, Semarang — Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) terus memperkuat strategi soft approach melalui pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan narkoba.
Kali ini, Kelurahan Purwoyoso, Kota Semarang, menjadi lokasi pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Lifeskill selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Juni 2025.
Program ini menyasar warga yang tinggal di kawasan rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Sebanyak 15 peserta yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga dibekali keterampilan membuat abon ikan bandeng, mulai dari proses pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran.
Kegiatan hari terakhir ditutup secara resmi oleh Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum, yang juga memberikan pengarahan kepada peserta. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran keluarga sebagai benteng pertama pencegahan narkoba.
“Saat ini, keluarga harus menjadi garda terdepan dalam melawan narkoba. Jika ibu dan keluarganya sibuk berkegiatan positif dan produktif, maka kemungkinan terjerumus ke penyalahgunaan narkoba akan sangat kecil. Kita tidak hanya bicara soal narkoba, tapi juga bahaya zat adiktif lainnya seperti psikotropika dan alkohol yang disalahgunakan,” tegas Kepala BNNP Jateng.
Selain pembekalan keterampilan, para peserta juga menerima bantuan berupa alat dan bahan produksi untuk mendukung keberlanjutan usaha abon bandeng mereka. Turut hadir dalam kegiatan ini, Plt. Lurah Purwoyoso, Bapak Bagus Sudjanarka, S.H., yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“Kami menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan Bimtek Lifeskill bagi masyarakat Kelurahan Purwoyoso. Bahkan, kami siap menyediakan fasilitas display khusus di kantor kelurahan sebagai etalase promosi produk hasil karya para peserta pelatihan ini,” ujar beliau.
Peserta kegiatan terbagi dalam tiga kelompok kreatif yang masing-masing memilih nama unik dan penuh semangat : JESSS, BERSINAR, dan TULUNGO. Mereka juga menunjukkan antusiasme tinggi dengan yel-yel penyemangat kelompok masing-masing.
Salah satu peserta, Ibu Jumiyen, menyampaikan kesan positif selama mengikuti pelatihan. “Awalnya saya tidak punya keahlian, tapi sekarang saya bisa bikin abon bandeng, tahu cara jualan, bahkan cara daftarin produk ke pemerintah. Terima kasih BNN, sekarang saya punya harapan baru!”
Pelatihan ini tidak hanya menyasar peningkatan keterampilan, tapi juga membangun mental kemandirian, pemberdayaan ekonomi, dan memperkuat ketahanan keluarga di tengah ancaman penyalahgunaan narkoba.
Melalui kegiatan ini, BNNP Jateng berharap agar masyarakat di kawasan rawan dapat bangkit dan membentuk jejaring sosial dan ekonomi yang sehat, serta menjadi contoh bagi wilayah lain.
Upaya ini sekaligus menjadi wujud nyata implementasi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI dalam penguatan pencegahan narkoba dan pemberdayaan masyarakat dari level terkecil, yaitu keluarga.
Karena narkoba bukan hanya menghancurkan masa depan, tetapi juga merusak fondasi keluarga. Maka dari itu, mari jadikan keluarga sebagai pusat ketahanan, tempat tumbuhnya nilai dan harapan.
Saatnya lawan narkoba dengan cara yang cerdas—berdaya, berkarya, dan bermakna. Mulai dari dapur rumah, ibu-ibu PKK dan masyarakat bangkit menciptakan perubahan.
Pewarta : Mariyo